Sejarah Suzuki APV
APV akronim dari All Purpose Vehicle (bisa disebut All Purpose Van atau ASEAN Project Van atau Advanced Passenger Van serta akronim tak resmi lainnya) awalnya dimulai dari produk tes Suzuki yaitu Suzuki Every, minivan dengan model semi-bonnet bermesin G13B yang pada tahun 2004-2005 terjual habis sebanyak 538 unit di seluruh Indonesia.
Awalnya diperkirakan Suzuki Every inilah yang jadi modal jualan baru PT. Indomobil Suzuki (sekarang berubah menjadi PT. Suzuki Indonesia Sales / SIS) tapi ternyata hanya model semi-bonnetnya saja yang diambil sebagai dasar dari bentuk suzuki APV yang ada sekarang.
Suzuki APV diproduksi di plant Suzuki Tambun ~ Indonesia, dirilis ke publik pertama kali pada tahun 2005 dan diekspor ke negara ASEAN, Australia, Oman, Dubai, Qatar serta beberapa negara di benua Afrika.
Spek Teknik :
- Model Bodi : Minivan semi-bonnet, chassis-on-frame
- Mesin : G15A, 1495cc (domestik) & G16A, 1597cc (ekspor)
- Opsi Transmisi : transmisi manual 5 tingkat & transmisi otomatis 4 tingkat
- Konfigurasi Penggerak : MR (Mid-engine Rear Wheel Drive)
- Kapasitas Penumpang : 7 & 8 penumpang
- Varian Model Trim : GA, GE, GE-f2f, GL, GX, SGX, SGX+ (Arena Luxury)
Beda APV type I dan Type II (Arena) selain sisi eksterior dan interior
- Type I masih menggunakan per daun pada gardan belakang, Type II sudah menggunakan per keong (coil spring)
- Type II memiliki karakter akselerasi lebih lamban dibanding Type I dikarenakan perbedaan rasio transmisi (untuk varian transmisi otomatis tidak ada perubahan rasio transmisi)
- Gandar / gardan Type II lebih besar dibanding gardan pada Type I dikarenakan besarnya rasio final gear dan rasio transmisi.
- Type II sangat dianjurkan menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan minimal RON92 dikarenakan rasio kompresi mesin yang meningkat, jika tidak, tenaga yang dikeluarkan mesin sangat tidak optimal. Sedangkan Type I masih aman menggunakan bahan bakar dengan oktan RON88 karena rasio kompresi mesin lebih kecil.
Optimalisasi Mesin G15A
Nggak sedikit yang bilang kalo mesin G15A di APV terkesan kurang bertenaga & juga gak terlalu irit konsumsi BBM-nya.
Tapi bukan berarti mesin APV nggak bisa diacak-acak, untuk kategori optimalisasi atau bisa disebut light tune bisa ikuti langkah dibawah ini :
- mengganti oli mesin menggunakan jenis viskositas 10w-30 atau 5w-30, merk yang direkomendasi ialah Idemitsu ECO 10w-30 dan SGO 5w-30 (sudah pernah dicoba)
- ada 2 opsi mengenai penggantian oli transmisi & oli gardan :
* Opsi Bengkel Resmi Suzuki : menggunakan oli dengan viskositas 75w-90 untuk gardan & transmisi (penggantian oli mengikuti standar servis bengkel resmi)
* Opsi Panji Auto : menggunakan oli shell spirax 80w-90 untuk gardan & shell spirax 75w-90 untuk transmisi (penggantian oli tiap kelipatan 100.000 KM ~ sudah dicoba di KR pribadi)
- setel klep untuk APV tipe I di 0.30 (transmisi manual) dan setel klep untuk APV tipe II di 0.15 (juga untuk APV tipe I bertransmisi otomatis)
- ganti busi dengan tip platinum ganda atau iridium, diketahui sejauh ini busi yang cocok digunakan ialah NGK BKR6-EGP dan Autolite APP3924. (keduanya menggunakan tip platinum)
- sangat disarankan mengganti filter udara standar dengan filter udara aftermarket semisal merk JFC atau SIMOTA, hal ini dikarenakan umur pakainya 4 kali yang lebih panjang dibanding filter udara standar.
- bila angka odometer pada mobil telah melewati KM 30.000 atau kelipatannya, sangat disarankan untuk segera menguras tangki BBM dan membersihkan pompa BBM, hal ini dikarenakan kualitas BBM di Indonesia yang mutunya kurang baik.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000004607595/suzuki-apv--part-2---revised/
Kalau anda lagi di Surabaya saya sarankan ke Bengkel Banana Speed yang terletak di Jl. Medokan Asri I / K22 (dekatnya UPN Jatim) 0318704876 untuk service Tune Up dsb mulai dari Harga Rp. 200.000 - 500.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar